Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan
Abstract
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier dan apabila terjadi pada masa golden
period perkembangan otak (0-3 tahun), maka berakibat pada perkembangan otak yang tidak baik. Hal tersebut di masa yang akan datang dapat berakibat pada penurunan kemampuan intelektual dan produktivitas, peningkatan risiko penyakit degeneratif dan kelahiran bayi dengan berat lahir rendah atau premature. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor langsung diantaranya adalah asupan energi, asupan protein, BBLR, dan keadaan kesehatan seperti penyakit infeksi dan faktor tidak langsung meliputi pemberian ASI Eksklusif, jenis kelamin balita, tinggi badan ibu, tingkat pendidikan ibu dan status ekonomi. Metode pada penelitian ini adalah menggunakan desain Case Control dengan jumlah besaran sample dalam penelitian ini adalah 80 balita kelompok kasus dan 80 balita kelompok kontrol yang berjumlah 160 responden. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univariat dan Analisis Bivariat. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara Pekerjaan ibu p-value (0,000) dan ASI Eklusif p-value (0,004) dengan Kejadian Stunting pada Balita 6-59 Bulan di Kabupaten Bangka Selatan serta tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian Stunting pada Balita 6-59 Bulan di Kabupaten Bangka Selatan. Saran dari penelitian ini diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan variabel-variabel penelitian seperti BBLR, Pendidikan Ibu, dan Pola Asuh
period perkembangan otak (0-3 tahun), maka berakibat pada perkembangan otak yang tidak baik. Hal tersebut di masa yang akan datang dapat berakibat pada penurunan kemampuan intelektual dan produktivitas, peningkatan risiko penyakit degeneratif dan kelahiran bayi dengan berat lahir rendah atau premature. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor langsung diantaranya adalah asupan energi, asupan protein, BBLR, dan keadaan kesehatan seperti penyakit infeksi dan faktor tidak langsung meliputi pemberian ASI Eksklusif, jenis kelamin balita, tinggi badan ibu, tingkat pendidikan ibu dan status ekonomi. Metode pada penelitian ini adalah menggunakan desain Case Control dengan jumlah besaran sample dalam penelitian ini adalah 80 balita kelompok kasus dan 80 balita kelompok kontrol yang berjumlah 160 responden. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univariat dan Analisis Bivariat. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara Pekerjaan ibu p-value (0,000) dan ASI Eklusif p-value (0,004) dengan Kejadian Stunting pada Balita 6-59 Bulan di Kabupaten Bangka Selatan serta tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian Stunting pada Balita 6-59 Bulan di Kabupaten Bangka Selatan. Saran dari penelitian ini diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan variabel-variabel penelitian seperti BBLR, Pendidikan Ibu, dan Pola Asuh
Keywords
ASI Eklusif, Balita, Jenis Kelamin, Pekerjaan Ibu, Stunting.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.32922/jkp.v8i1.92
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang | Komplek Perkantoran dan Pemukiman Terpadu Pemprov. Bangka Belitung Jalan Telaga Biru I Desa Padang Baru - Bangka Tengah
JKP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKAPINANG) INDEXED BY:
MAPS: