Potensi Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Cananga odorata) dari Pulau Bangka sebagai Kandidat Antiseptik

Ana Husnayanti, Auronita Puspa Pratiwi, M. Seto Sudirman

Abstract


Latar belakang: Adanya pandemi covid yang terjadi di dunia menjadi salah satu kekhawatiran di masyarakat. Para ahli kesehatan masih mempelajari dan menemukan langkah – langkah yang tepat untuk membatasi serta mengurangi tranmisi virus tersebut. Salah satu metode untuk mengurangi transmisi virus tersebut dengan menggunakan antiseptik atau disinfektan. Bunga Kenanga (Cananga odorata) memiliki aktivitas antiseptik yakni seumpama antimikroba dan antivirus.

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh daya hambat antiseptik minyak atsiri bunga Kenanga (Cananga odorata) berkenaan dengan daya Bakteri Staphylococcus epidermidis, E.Coli, Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus.

Metode: Metode eksperimental dengan desain penelitian Posttest Only Control Group Design. Pengambilan bunga Kenanga dilakukan di Desa Padang Baru Pulau Bangka pada bulan Mei 2022. Bunga Kenanga (Cananga odorata) dilakukan destilasi untuk menbisakan minyak atsiri. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% b/v; serta menggunakan tetrasiklin sebagai kontrol positif dan aquades sebagai kontrol negatif. Pada tiap - tiap kelompok perlakuan dilakukan repetisi sejumlah 3 jangka.

Hasil: Hasil perhitungan garis tengah resistensi pada tiap - tiap konsentrasi 0% adalah 0 mm; 10% adalah 12,7 mm; konsentrasi 20% adalah 13 mm, konsentrasi 30% adalah 17,7 mm,  konsentrasi 40% adalah 16 mm,  konsentrasi 50% adalah 15mm, kontrol positif adalah disc tetrasiklin dengan konsentrasi 30 mcg adalah 4,6 mm dan kontrol negatif adalah 0 mm berkenaan dengan bakteri Staphylococcus epidermidis. Hasil perhitungan garis tengah resistensi pada tiap - tiap konsentrasi 0% adalah 0 mm; konsentrasi 10% adalah 13 mm; konsentrasi 20% adalah 14 mm, konsentrasi 30% adalah 14,3 mm, konsentrasi 40% adalah 16 mm, konsentrasi 50% adalah 16 mm, kontrol positif adalah 0 mm dan kontrol negatif adalah 0 mm berkenaan dengan bakteri E.Coli. Hasil perhitungan garis tengah resistensi pada tiap - tiap konsentrasi 0% adalah 0 mm; konsentrasi 10% adalah 9,3 mm; konsentrasi 20% adalah 18,7 mm, konsentrasi 30% adalah 16,3 mm, konsentrasi 40% adalah 18,7 mm, konsentrasi 50% adalah 19 mm, kontrol positif adalah 0 mm dan kontrol negatif adalah 0 mm berkenaan dengan bakteri Bacillus subtilis. Hasil perhitungan garis tengah resistensi pada tiap - tiap konsentrasi 0% adalah 0 mm; konsentrasi 10% adalah 9,7 mm; konsentrasi 20% adalah 13,6 mm, konsentrasi 30% adalah 14 mm, konsentrasi 40% adalah  14,7 mm, konsentrasi 50% adalah 15 mm, kontrol positif adalah 0 mm dan kontrol negatif adalah 0 mm berkenaan dengan bakteri Staphylococcus aureus.

Kesimpulan: Minyak bunga Kenanga (Cananga odorata) mempunyai efek penghambatan pada berbagai konsentrasi berkenaan dengan  bakteri E.coli, Staphylococcus epidermidis dan Bacillus subtilis.


Keywords


Cananga odorata; Staphylococcus epidermidis; E.coli; Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.32922/jkp.v12i1.777

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang | Komplek Perkantoran dan Pemukiman Terpadu Pemprov. Bangka Belitung Jalan Telaga Biru I Desa Padang Baru - Bangka Tengah

JKP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKAPINANG) INDEXED BY:

                  






MAPS: