Penerapan Latihan Range of Motion (ROM) menggunakan Bola Terapi Tangan pada Pasien Pasca Stroke

Abstract

Latar belakang: Kelemahan otot penderita stroke khususnya non hemoragik dapat memengaruhi kontraksi otot. Kontraksi otot disebabkan berkurangnya suplai darah ke otak, sehingga bisa menghambat saraf-saraf utama otak dan medula spinalis. Penderita stroke non hemoragik memerlukan penanganan baik untuk mencegah kecacatan fisik dan mental. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan latihan Range of Motion (ROM) dengan bola terapi tangan dan ROM tanpa bola terapi tangan pada pasien pasca stroke di Desa Kebagusan Wilayah Gedong Tataan.

Metode: Penelitian praeksprimental dengan sampel yang diambil adalah 10 orang yang latihan ROM dan bola terapi tangan dan 10 orang yang latihan ROM.

Hasil: Karakteristik kelompok usia terbanyak yang menderita stroke yaitu >50 tahun, riwayat penyakit terbanyak penyakit hipertensi (53%) yang mengalami penyakit hipertensi, berdasarkan jenis kelamin terbanyak berjenis kelamin perempuan (65%), berdasarkan jenis pekerjaan terdapat (65%) tidak bekerja. Kekuatan otot genggam tangan kanan (p-value 0,008) dan tangan kiri (p-value 0,012) yang melatih dengan ROM dan terapi bola tangan, dan ada perbedaan di tangan kanan (p-value 0,008) dan tidak ada perbedaan pada tangan kiri (p-value 0,089) yang melatih dengan ROM saja.

Kesimpulan: Adanya perbedaan kekuatan otot genggam tangan sebelah kanan dan kiri yang melatih dengan ROM dan terapi bola tangan, dan Ada perbedaan di tangan kanan dan tidak ada perbedaan pada tangan kiri yang melatih dengan ROM saja. Pasien stroke yang mengalami hemiparesis, hemiplegia dapat melakukan latihan menggunakan ROM dan Terapi bola tangan untuk dapat meningkatkan kekuatan otot genggam.